MERGASANA – Sabtu 10 April 2021| Musyawarah Ranting (Musran) Nahdlatul Ulama Desa Mergasana untuk kepengurusan ranting NU masa khidmat 2017-2021 telah laksanakan hari ini Sabtu tanggal 17 Maret 2021 bertempat di aula gedung balai desa Mergasana.
Peserta yang hadir dalam acara tersebut adalah pengurus Ranting NU Desa Mergasana yang dihadiri Tim Refreshing dari MWC kecamatan Kertanegara yang berjumlah 3 orang (Ust. Suroyo, Ust. Ta’lim dan Ust. Nashir)
Tampak hadir kepala desa Mergasana (Arif Yoga Pratomo,
S.Pd), Sahabat Alik Ansori (Ketua GP Ansor) Juga hadir Katib Syuriyah
MWC NU Kecamatan Kertanegara Kyai. Abdul Khamid dan KH. Ahmad Baedhowi,
S.Pd.I selaku Ketua Tanfidziyah.
Acara Musran dimulai pada pukul 20.30 WIB didahului dengan upacara pembukaan. Dalam upacara pembukaan terdiri dari Pembacaan Tahlil oleh Kyai Amin Muhtadi (Rois Syuriyah), dilanjutkan menyanyiakn lagu Indonesia Raya dan Mars Yalal Wathon, Sambutan-sambutan, Sambutan pertama dari pengurus Ranting NU purna (Kyai, Ibnu Munawar) Kepala Desa Mergasana dan pengurus MWC.
KH Ahmad Baedhowi,
S.Pd.I, dalam sambutannya menyampaikan dan berharapkan agar dalam MUSRAN ini memilih pimpinan
NU yang dapat memimpin dengan amanah dan loyal serta memiliki integratas tinggi dengan
NU antara lain dengan mendukung penuh kegiatan pengkaderan yang sedang
digalakkan oleh NU melalui kegiatan PKPNU ( Pendidikan Kader Penggerak
Nahdlatul Ulama).
Selesai upacara pembukaan, dilanjutkan dengan Musran yang terdiri
dari 3 tahap sidang pleno: sidang pleno I ( Pembahasan tata tertib), sidang pleno
II ( LPJ Pengurus 2017-2021) dan sidang pleno III (Pemilihan pengurus). Sidang terebut
dimanatkan kepada Katib Syuriyah MWC NU yang dipimpin oleh Kyai, Abdul Hamid (Ketua sidang)
Sidang pleno I yang membahas tata tertib musran berlangsung lancar, hampir semua pasal dalam rancangan tata tertib tidak mengalami perubahan yang signifikan dan dapat disahkan.
Sidang pleno II tentang LPJ yang terdiri dari laporan program dan keuangan, juga sepakat dapat diterima peserta dan disahkan.
Sidang pleno III pemlihan Rais Syuriyyah dan
Ketua Tanfidziyyah mengacu pada tata tertib musran yang sudah disepakati sesuai
dengan AD/ART NU hasil Muktamar Jombang tahun 2015.
TATA
TERTIB
MUSYAWARAH
RANTING NAHDLATUL ULAMA
DESA
MERGASANA KEC. KERTANEGARA KAB. PURBALINGGA
TAHUN 2021
BAB
I
KEDUDUKAN,
DASAR DAN ACARA
Pasal
1
Kedudukan
Musyawarah
Ranting Nahdlatul Ulama Desa Mergasana tahun 2021 berkedudukan sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat Ranting.
Pasal
2
Dasar
Musyawarah Ranting NU dilaksanakan
atas dasar :
1. Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama
2. Keputusan
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Purbalingga
3. Keputusan
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kertanegara
4. Rencana
Kerja Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Desa Mergasana
Pasal
3
Acara
Acara
pokok Musyawarah Ranting NU adalah :
1. Pertanggungjawaban
Pengurus Ranting NU Desa Mergasana Masa Khidmat 2017 – 2021.
2. Pemilihan
Pengurus Ranting NU Desa Mergasana Masa Khidmat 2021 - 2026.
BAB II
PELAKSANAAN MUSYAWARAH
Pasal 4
Kuorum
1. Musyawarah Ranting NU dinyatakan sah, apabila dihadiri
oleh undangan sekurang – kurangnya 2/3 dari jumlah peserta yang diundang
2. Pemilihan dinyatakan sah apabila diikuti oleh 2/3 dari
jumlah peserta yang hadir.
BAB II
PELAKSANAAN MUSYAWARAH
Pasal 4
Kuorum
1.
Musyawarah
Ranting NU dinyatakan sah, apabila dihadiri oleh undangan sekurang – kurangnya 2/3 dari jumlah
peserta yang diundang
2.
Pemilihan
dinyatakan sah apabila diikuti oleh 2/3 dari jumlah peserta yang
hadir.
Pasal 5
Peserta
1. Peserta
Musyawarah terdiri dari;
a.
Pengurus Ranting NU masa khidmat 2017 -2021
b.
Tokoh Agama/Masyarakat
2. Pengesahan
Peserta
Peserta Musyawarah Ranting NU dinyatakan sah apabila terdaftar
sebagai
peserta dengan cara mengisi daftar hadir.
Pasal
6
Hak
dan Kewajiban Peserta
1. Peserta
memiliki hak sebagai berikut :
a. Hak
bicara, yaitu hak untuk mengungkapkan pendapat, saran dan tanggapan baik secara
lisan maupun tertulis disampaikan secara singkat, jelas dan santun
b. Hak
suara, yaitu hak untuk memberikan suara dalam proses pemilihan Ketua Ranting NU.
2. Peserta
berkewajiban untuk :
a. Mematuhi
ketentuan – ketentuan yang telah diatur dalam tata tertib ini.
b. Menjaga
kelancaran dan ketertiban Musyawarah Ranting NU
Pasal
7
Tata
Cara Pengambilan Keputusan
1. Keputusan
Musyawarah Ranting NU adalah berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Apabila
tidak tercapai kata mufakat, maka :
a. Keputusan
diambil dengan dengan cara pemungutan suara
b. Keputusan
dengan pemungutan suara dianggap sah, apabila memperoleh suara lebih dari ½
(setengah) daripada peserta yang hadir yang memberikan suara.
3. Keputusan
Musyawarah Ranting NU tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama, Keputusan PBNU, PWNU Jawa Tengah
maupun PCNU Purbalingga.
BAB III
TATA
CARA PEMILIHAN
Pasal
8
Tata
Cara Pemilihan Rais Syuriah Ranting NU
1.
Pemilihan dan penetapan Pengurus Ranting NU adalah sebagai
berikut :
a. Rais dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat
dengan sistem Ahlul Halli wal ‘Aqdi.
b.
Ahlul Halli wal ‘Aqdi terdiri dari 5 orang Ulama yang
ditetapkan secara langsung dalam Musyawarah Ranting.
c.
Kriteria Ulama yang dipilih menjadi Ahlul Halli wal’Aqdi
adalah sebagai berikut : beraqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah an-Nahdliyah;
bersikap adil;’ Alim; memiliki integritas moral; tawadlu; berpengaruh dan
memiliki pengetahuan untuk memilih pemimpin yang munadzim dan muharrik serta
wara’ dan zuhud.
2.
Ketua dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat
atau pemungutan suara dalam Musyawarah Ranting dengan terlebih dahulu
menyampaikan kesediaannya secara lisan atau tertulis dan mendapat persetujuan
dari Rais terpilih.
3.
Rais dan Ketua terpilih bertugas melengkapi susunan Pengurus
Harian Syuriah dan Tanfidziyah dengan dibantu oleh beberapa anggota formatur
yang dipilih dari dan oleh peserta Musyawarah Ranting.
Pasal
9
Tata
Cara Pemilihan Tim Formatur
1. Tim
Formatur dipilih secara langsung dari dan oleh peserta Musyawarah.
2. Tim
Formatur terdiri dari;
a. Syuriah
terpilih
b. Ketua
Tanfidziyah terpilih
c. Ketua/Pengurus
Tanfidziyah lama
d. Satu
orang tokoh masyarakat dari wilayah/kadus ……..
e. Satu
orang tokoh masyarakat dari wilayah/kadus ……..
3. Tim
Formatur bertugas menyusun kepengurusan Ranting NU Masa Khidmat 2021 – 2026
dalam waktu paling lama 1 (satu) minggu.
4. Tim
Formatur mengajukan Surat Keputusan Penetapan Pengurus Ranting NU kepada Ketua
MWC NU Kertanegara, selanjutnya Surat Keputusan tersebut diajukan untuk
mendapatkan pengukuhan kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Purbalingga.
BAB
IV
SYARAT
– SYARAT PENGURUS
Pasal
9
Syarat
Menjadi Pengurus Ranting NU
Untuk
menjadi Pengurus Ranting NU adalah sudah pernah menjadi Pengurus Anak Ranting
dan atau anggota aktif sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
BAB
V
LAIN-LAIN
Segala
ketentuan yang belum diatur dalam tata tertib ini, akan ditetapkan dalam Musyawarah.
Ditetapkan di : Mergasana
Tanggal
: 10 April 2021
Pimpinan
Musyawarah
Ketua Sekretaris
(Kya. Abdul Khamid) (Ust. Suroyo)
Sedangkan
dalam pemilihan ketua tanfdziyyah, sesuai tata tertib musran, maka Pimpinan
siding meminta kesediaan kepada musyawirin untuk mengadakan pemilihan secara
aklamasi karena berbagai pertimbangan, maka ditujuklah Saudara Lutfi Royandi
sebagai Ketua Tanfidziyah Ranting NU Desa Mergasana Kecamatan Kertanegara Masa Khitmat
Tahun 2021-2026.