BANOM
RANTING NU Desa Mergasana Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga menggelar
acara rutin tahunan yaitu Halal bi Halal dan silaturahmi bersama warga
masyarakat, acara dilaksanakan pada hari Selasa 25 April 2023/ 4 Syawal 1444 H
mulai pukul 19.30 WIB dikomplek halaman balai desa Mergasana.
Acara dihadiri oleh 45 anggota yang berasal dari Badan Otonom (Banom) NU
Mergasana, yaitu Ranting NU Muslimat, Fatayat, Gerakan Pemuda Ansor, Ikatan
Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU
dan seluruh warga masyarakat desa Mergasana.
Halal bi Halal ini dipadatkan dengan beberapa acara seperti
pra acara diisi irama hadroh dan tahlil massal, dilanjutkan acara pembukaan,
pembacaan ayat suci Al Quran yang dilantunkan oleh kader IPPNU, Menyanyikan
lagu Indonesia Raya, Mars Muslimat, fatayat, ansor, dan mars IPNU/IPPNU dan
diteruskan sambutan-sambutan.
Sambutan
pertama dari panitia penyelenggara sahabat Nurhidayat menyampaikan
banyak terima kasih dari berbagai pihak yang telah menyukseskan acara pada
malam hari itu, “mewakili semua panitia. Mohon maaf apabila ada kekurangan.
Saya ucapkan banyak terima kasih kepada segenap panitia mudah mudahan diterima
oleh Allah,” imbuhnya.
Senada
dengan hal tersebut, Kepala Desa Mergasana Arif Yoga Pratomo, S.Pd. mengapresiasi kepada jajaran BANOM Ranting NU desa Mergasana yang telah konsisten
menyelenggarakan acara rutin tahunan dan Alhamdulillah setiap kegiatan bisa
berjalan dan sukses di desa Mergasana, dan tentunya kami mewakili pemerintahan
desa sangat berterima kasih kepada jajaran BANOM Ranting NU yang sudah ikut
membantu program kami yaitu menciptakan warga masyarakat yang berkehidupan yang
selaras dan seimbang anatara dunia dan akhirat sehingga tercipta kehidupan yang
aman dan nyaman.
Berkaitan
dengan program desa yang lain juga disampaikan kades Arif diantaranya PTSL (Sertifikasi
Tanah Masal), PBB dan pembangunan fisik, yang alhamdulillah telah selesai dikerjakan
yaitu pengaspalan jalan diwilayah RT 10 dan 11. Pungkas Kades Arif dalam
sambutannya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Tanfidziyah MWCNU Kertanegara, Ustadz Suroyo, S.Pd.I mengungkapkan terimakasih dan apresiasi yang
tinggi kepada jajaran BANOM Ranting NU desa Mergasana yang telah
menyelenggarakan acara halal bi halal dan silaturrahmi bersama warga
masyarakat, karena ini merupakan kegiatan yang sangat positif antara pertemuan
dari semua lembaga dan unsur-unsur yang ada di desa sehingga betul-betul
tercipta suasa yang harmonis, dan kita juga harus saling bersama dan
berkolaborasi dalam berjuang membela NU yang berlandaskan Aswaja.
Mari kita sama-sama berjuang untuk membela NU melaui benteng
aswaja. Kalau kita bersama sama maka akan mudah,” ungkap ustadz Suroyo, S.Pd.I
selaku Tanfidziyah MWCNU Kertanegara.
Baginya,
syubhanul yaum, rijalul ghad, pemuda hari ini pemimpin masa depan, bahwa pemuda
adalah sumber kekuatan karena mempunyai potensi yang dapat menciptakan keadan
yang lebih baik. Baik dari segi fisik maupun pemikiranya, “hidup matinya suatu
negara tergantung anak mudanya. Kalau diniati ikhlas dan lillah InsyaAllah
tidak kesulitan,” ungkapnya.
Tepat
pkl 23.00 WIB acara inti pengajian dalam rangka halal bi halal dan silaturahmi
warga masyarakat desa Mergasana yang diisi oleh KH. Kompol PUJIONO, SH, M.M
(Wakapolres Purbalingga)
Dalam
ceramhnya beliu menyampaikan manfaat dan hikmah dengan adanya kegiatan halal bi
halal: yaitu pentingnya GUPUH, LUNGGUH dan SUGUH dalam menerima
tamu atau bertemu dengan orang lain sehingga akan tercipta kehidupan yang rukun
antar sesama.
Tradisi lebaran yang berasal dari kata “lebar”, memiliki arti luas. Ungkapan ini
mengandung arti bahwa setiap umat Islam setelah melakukan ibadah puasa selama
bulan Ramadhan, maka diharapkan pasca puasa akan memiliki hati yang lebar,
lapang, bebas dari segala dosa, karena juga memberikan kelebaran (membuka) hati
untuk memaafkan pada pihak lain, sehingga kembali menjadi fitri (suci)
sebagaimana pada kondisi awal manusia dilahirkan (fitrah). Ungkapan ini sesuai
dengan Hadis Nabi SAW: “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan
dilandasi iman dan penuh pengharapan kepada Allah, maka segala dosa-dosanya
akan diampuni oleh-Nya”.
Tradisi
yang mengiringi lebaran adalah “laburan”, berasal dari kata “labur” yang
memiliki makna mengecat. Seperti dalam ungkapan “saya melabur tembok rumah”,
artinya saya sedang mengecat rumah. Dalam konteks ini, laburan dapat dimaknai
sebagai ungkapan akan pentingnya mengecat dan mendesain hati dengan cat yang
indah dan cantik, setelah sebulan Ramadhan dilatih dan didandani, sehingga
tampak indah, cantik, dan menawan dalam tata pergaulan dengan sesama. Tidak ada
lagi celah kebencian dalam hati, dibuangnya jauh-jauh suudzon (prasangka buruk)
pada sesama, dan lain-lain.
Tradisi
selanjutnya adalah "luberan", yang berasal dari kata “luber”, dapat diartikan
sebagai tindakan yang luman, dermawan, suka berbagi, berempati, dan bersimpati
pada orang lain yang membutuhkan pertolongan. Sikap luber dengan berzakat fitri
sebelum beridul fitri menjadi kewajiban bagi setiap Mukmin-Muslim. Wujud
keluberan dapat diterjemahkan dalam kehidupan solidaritas sosial yang lebih
nyata.
Ungkapan
yang mengiringi ketiga tradisi di atas adalah “leburan” yang berasal dari kata
“lebur” yang memiliki arti “nyatu (menjadi satu)”. Nyatu, menyatu, lebur dalam
perspektif sufi yang kemudian menjadi tujuan dari semua ibadah, termasuk tujuan
dari ibadah puasa, yaitu menyatunya seorang hamba dengan kekasih sejatinya,
yaitu Allah SWT. Sebab tujuan dari semua ibadah itu adalah untuk mencapai
derajat “taqwa” kepada Allah SWT (la’allakum tattaqun).
Acara
Halal bi Halal ini dihadiri oleh Kiai Abdul Khamid selaku Rois Syuriyah
MWC NU Kertanegara dan Ustadz Suroyo, S.Pd.I ketua Tanfidziyah MWCNU Kertanegara, Kiai Amin
Mukhtadi Kiai Ali Nurohman dan. Ust Amin Mukhibudin Rois Syuriyah Ranting NU Mergasana,
Ust. Darwis Sofani selaku katib syuriyah, H. Saebani Ketua Ta’mir Masjid Jami
Al Ikhlas Mergasana, dan juga dihadiri dari PAC Muslimat, Fatayat, GP. Ansor,
IPNU/IPPNU Kecamatan Kertanegara, BANSER, LINMAS dan tentunya dihadiri oleh
semua pengurus ranting NU desa Mergasana.
Pewarta:
Lutfi Royandi