Kita sering melupakan bahwa umur kita semakin bertambah, padahal pada
khakikatnya adalah umur kita semakin berkurang, yang menjadi pertanyaan apakah kita sudah pernah
melakukan mawas diri (introspeksi/ muhasabah) terhadap amal perbuatan kita
selama ini? Mana yang lebih banyak antara pahala dan dosa yang kita lakukan
selama ini.
Dalam ilmu managemen setiap pekerjaan selalu diakhiri dengan
evaluasi baik harian, bulanan maupun akhir tahun. Karena melakukan evaluasi itu
bertujuan untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan, keuntungan atau
kerugian.
Demikian juga seharusnya setiap manusia harus melakukan introspeksi
atau muhasabah terhadap amal perbuatannya sendiri, terutama sejauh mana ibadah
dan amal soleh yang sudah kita laksanakan.
Selain itu kita harus ingat pula terhadap dosa yang pernah kita
lakukan secara perorangan maupun bersama-sama orang lain.
Manfaat melakukan introspeksi antara lain kita akan lebih
berhati-hati dan waspada agar tidak mudah tergoda melakukan perbuatan berdosa, kemudian
kita berusaha melakukan perbuatan yang baik yang diridhoi oleh Allah SWT
sebagai modal hidup masa depan di dunia dan akhirat.
Adapun cara melakukan mawas diri atau introspeksi yaitu dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Memiliki
perasaan bahwa kesalahan dan dosa lebih banyak dari pada kebaikan, kemudian
memohon ampunan kepada Allah dan meminta maaf kepada sesama manusia dan rajin
melaksanakan ibadah seperti shoalat jama’ah setiap waktu.
2. Memiliki perasaan bahwa ibadah dan amal kita belum sempurna dan masih sedikit, kemudian berusaha belajar melalui pengajian dan membaca buku-buku agama serta melaksanakan dengan baik sampai akhir hayat, sehingga menjadi khusnul khotimah.
3.Memiliki
perasaan senang bergaul dengan orang-orang yang mengerti dan mengamalkan ajaran
agama, kemudian menirunya rajin beribadah dan bermal soleh, yaitu dengan cara
mengikuti pengajian di Masjid, Mushola, Radio, TV dan Majlis Ta’lim lainnya.
Selain itu berusaha rajin sholat berjamaah dan ditindaklanjuti dengan akhlak
yang mulia dalam kehidupan sehari-hari.
4.Memiliki
dorongan untuk bertaubat dan memperbanyak membaca istighfar agar semua dosa
diampuni oleh Allah SWT serta segera melakukan ibadah dan amal soleh untuk menghapus
perbuatan yang buruk yang pernah dilakukan.
Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW riwayat At Tirmidzi yang artinya:
“Bertaqwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, dan segera ikuti perbuatan yang buruk dengan perbuatan yang baik, karena perbuatan baik akan melebur perbuatan yang buruk serta berbuatlah terhadap sesama manusia dengan budi pekerti yang baik”
Semoga Allah
SWT memberikan hidayah dan umur panjang dengan keadaan sehat jasmani dan rohani
kepada kita dan keluarga kita sebagai modal untuk bisa meningkatkan ibadah dan
amal soleh sampai akhir hayat dalam posisi khusnul khotimah, Amiinn.