Sudah
menjadi rutinitas Jama’ah Mushola Nurul Huda RT 05-06 desa Mergasana Kec.
Kertanegara Kab. Purbalingga mengadakan acara Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi
Muhammad S.A.W sekaligus digandeng dengan acara Haul Al Maghfurlah KH. Chambali
Bin Asmawi, di tahun 2024 ini sudah ke-59 kalinya diperingati oleh Jamaah
Mushola Nurul Huda.
Acara
digelar pada hari Selasa Pon 25 Rajab 1445 H/ 6 Februari 2024 di halaman
Mushola Nurul Huda RT 05-06 desa Mergasana Kec. Kertanegara Kab. Purbalingga
Jawa Tengah.
Adapun
rangkaian acaranya meliputi tahlil massal/ doa bersama yang dilaksanakan pada
hari Senin pukul 20.00 WIB s.d selesai yang dipimpin oleh Kyai Amin Muchtadi
dengan didampingi oleh para ustadz diantaranya Ust. Amin Muchibudin, Ust. Johar
Muslim dan Ust. Ahmad Zahid, S.Pd.I. Sedangkan
penceramahnya mengundang Kyai Fathurrohman dari Kranggan Banyumas.
Pagi
harinya tepat pukul 08.00 WIB acara dimulai dengan agenda susunan acara: Pembukaan,
Sambutan Ketua Panitia, Sambutan
Shohibul Haul, Sambutan Pejabat Pemerintahan, Inti Pengajian/ Uraian Hikmah dan
yang terakhir do’a/penutup.
Isra'
Mi'raj adalah peristiwa spiritual yang memiliki makna mendalam dalam Islam dan
menjadi salah satu momen penting dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW. Peristiwa
ini mengajarkan pelajaran-pelajaran penting tentang keimanan, ibadah, dan
pengabdian kepada Allah.
Tujuan
dari Isra' Mi'raj ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Menguatkan Iman:
Peristiwa
ini menjadi bukti keajaiban dan kekuasaan Allah. Melalui pengalaman ini, Nabi
Muhammad dan umat Islam diberikan kekuatan untuk memperkuat iman dan keyakinan
mereka.
b. Memperjelas Perintah Ibadah:
Selama Mi'raj, Nabi Muhammad menerima perintah untuk melaksanakan salat. Ini menegaskan pentingnya ibadah salat dan menunjukkan bahwa salat adalah salah satu rukun Islam.
c. Penghormatan Terhadap Masjidil Aqsa:
Peristiwa
Isra' menunjukkan penghormatan terhadap Masjidil Aqsa sebagai salah satu tempat
suci dalam Islam.
d. Penerimaan
Wahyu dan Petunjuk Ilahi:
Mi'raj
adalah momen di mana Nabi Muhammad menerima wahyu dan petunjuk langsung dari
Allah. Ini mencakup pemberian perintah-perintah dan hukum-hukum yang menjadi
dasar bagi umat Islam.
e.
Pengenalan Pahala dan Siksaa:
Nabi
Muhammad juga mendapat pengenalan tentang pahala bagi orang yang taat dan
siksaa bagi orang yang durhaka. Hal ini memotivasi umat Islam untuk hidup
sesuai dengan ajaran Allah.
Disisi
lain acara haul adalah peringatan untuk memperingati atau mengenang ulang tahun
kematian seorang tokoh yang dianggap sebagai figur spiritual dan berpengaruh
dalam tradisi Islam.
Berikut
adalah beberapa tujuan umum mengadakan acara haul:
1.
Mengenang dan Menghormati Tokoh Agama:
Acara
haul merupakan wujud penghormatan dan pengenangan terhadap tokoh yang dianggap memiliki kontribusi besar dalam
menyebarkan ajaran Islam atau menunjukkan keteladanan spiritual.
2.
Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan:
Melalui
ceramah, dzikir, dan kegiatan spiritual lainnya dalam acara haul, peserta
diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah. Acara
ini dapat menjadi momen untuk merenungkan ajaran-ajaran agama dan mendekatkan
diri kepada Tuhan.
3.
Pengajaran Ajaran dan Nilai Spiritual:
Acara
haul sering kali dilengkapi dengan ceramah atau kajian agama yang bertujuan
untuk mengajarkan ajaran-ajaran Islam dan nilai-nilai spiritual yang diterapkan
oleh tokoh yang dihormati.
4.
Pembinaan Jalinan Sosial:
Haul
juga dapat menjadi kesempatan untuk memperkuat hubungan sosial dan kebersamaan
antar umat Islam. Melalui pertemuan ini, umat Islam dapat saling berbagi
pengalaman, menyatukan tekad untuk meningkatkan kualitas hidup, dan membentuk
komunitas yang kokoh
5.
Mempererat Solidaritas Umat Islam:
Acara
haul dapat menjadi ajang untuk mempererat solidaritas dan persatuan umat Islam.
Kehadiran banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat dapat menciptakan
ikatan yang kuat di antara komunitas tersebut.
Haul
sering kali menjadi sarana untuk mengenalkan pemikiran dan warisan spiritual
tokoh yang dihormati kepada generasi muda. Ini bertujuan agar nilai-nilai yang
dipegang oleh tokoh tersebut tetap hidup dan dapat diwariskan ke generasi
berikutnya.