Just another free Blogger theme

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PENGURUS RANTING NU DESA MERGASANA KECAMATAN KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH KODE POS 53358 - TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Minggu, 19 Februari 2023

Jum’at Wage 17 Februari 2023/ 26 Rajab 1444 H| Cuaca hujan tidak membuat patah semangat, Ratusan Jama’ah Mushola Nurul Huda RT 05 RW 02 desa Mergasana Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga memadati Mushola untuk mengadakan do’a bersama/ tahlil massal sebagai rentetan dari kegiatan Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Agung Muhammad SAW dan Haul Almaghfurlah KH. Chambali ke 58.




Kegiatan tahlil massal ini sudah dilaksanakan secara rutin dari tahun ke tahun hingga arwah sesepuh Jama’ah Mushola Nurul Huda yang tercatat dibuku panitia sekitar 1.400 arwah, itu artinya kesadaran Jama’ah Mushola Nurul Huda semakin baik sehingga dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan, menurut pengakuan Bpk. Idris Muntaha selaku Sekretaris Peringatan Isro’ Mi’roj dan Haul.


Sedangkan untuk menopang kelancaran kegiatan doa bersama/ tahlil arwah dari panitia penyelenggara masih memberlakuakn biaya seperti tahun yang sudah-sudah yaitu Rp. 5000/arwah ditambah biaya khusus dari dzuriyah Si Mbah KH. Chambali, dan Alhamdulillah dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan dan diperlukan semua bisa terpenuhi.

Sebagai mukodimah kegiatan do’a bersama/tahlil arwah dibuka oleh Ust. Ahmad Zahid selaku wakil ketua penyelenggara kegiatan.


Dalam sambutannya beliau menyampaikan ucapan terimakasih kepada Jama’ah Mushola Nurul Huda secara umum dan khususnya dari dzuriyah Si Mbah KH. Chambali yang sudah ikut berkontribusi sehingga pelaksanaan do’a bersama/ tahlil arwah ini bisa berjalan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.




Permohonan maaf bilamana dalam penyelenggaraan kegiatan ini masih banyak ditemukan kekurangan, kami dari segenap panitia penyelenggara sudah bekerja secara maksimal untuk menggelar acara ini. Namun demikian sekali lagi, kalau ada kekurangan dan kesalahan kami dari semua panitia mohon maaf yang sebesar-besarnya, Pungkas ketua penyelenggara Ust. Ahmad Zahid dalam sambutanya.


Usai acara dibuaka pada waktu yang sama Kyai Nachdudin selaku Shohibul Haul juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jama’ah Mushola Nurul Huda yang telah nguri-uri (Jw) / melestarikan kegiatan Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW dan Haul almghfurlah bapak saya (KH. Chambali). Permohon maaaf pun tidak luput disampaikan kepada Jamaah Mushola Nurul Huda dan Umumnya warga masyarakat desa Mergasana bilamana ada salah dan kekuranganya, pungkas Kyai Nachdudin dalam mengakhiri sambutannya.





Sebagai petugas pembaca arwah diantaranya:

    1. Kyai Amin Muhtadi (Rois Syuriah Ranting NU)

    2. Kyai Abdul Khamid (Katib Syuriah MWC NU)

    3. Kyai Amin Muhibudin (Rois Syuriah Ranting NU) dan

    4. Ust. Ahmad Zahid (Ketua GP. Ansor)


Tepat pukul 22.30 WIB pembacaan arwah dan tahlil massal selesai dilaksanakan, dan Alhamdulillah pelaksanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan bersama. 





































Sabtu, 18 Februari 2023



Mergasana 18 Februari 2023 M/ 27 Rajab 1444 H| Jama’ah Mushola Nurul Huda RT 05 dan 06  RW 02 desa Mergasana Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga menggelar acara rutin tiap tahun yaitu mengadakan acara Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Agung Muhammad SAW yang digandeng dengan acara Haul Almaghfurlah KH. Chambali Bin Asmawikrama yang ke 58.


Adapun agenda acara dimulai sejak hari Jum’at tanggal 17 Februari 2023 pkl 20.00- 22.30 WIB bertempat di Mushola Nurul Huda dengan mengadakan acara tahlil arwah yang diikuti oleh seluruh jama’ah Mushola Nurul Huda dan warga masyarakat desa Mergasana.




Sebagai puncak acara pagi harinya Sabtu 18 Februari 2023 bertempat di komplek halaman Mushola Nurul Huda diadakan Pengajian Umum dalam rangka Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul Maghfurlah KH. Chambali, dengan mengundang penceramah dari Ketawis Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga yang bernama Almukarom Kyai.  Ahksan Muroddi, dan juga dihadiri oleh BABINSA desa Mergasana Bpk SUGIYANTO




Kegiatan diawali dengan pentas seni dengan lantunan Sholawat Nabi yang diiringi oleh Group Hadroh AN-NUR asuhan Ustadzah Muhimah. Usai pentas seni diteruskan pra acara yaitu tahlil qoshor yang dipimpin oleh Ust. Johar Muslim.

 



Tepat pukul 08.30 WIB acara pengajian umum dimulai dengan tersusun acara sebagai berikut:

 

1. Pembukaan

2. Pembacaan Ayat-ayat Suci Al Qur’an dan Sholawat Nabi

3. Sambutan-sambutan

4. Pembacaan sejarah singkat Almaghfurlah KH. Chambali

5. Acara Inti

6. Do’a penutup


Setelah acara dibuka diteruskan acara selanjutnya, Pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan sholawat Nabi yang dibawakan oleh Ust. Jumari dari desa Kertanegara, dilanjutkan acara sambutan-sambutan.

 



Sambutan Pertama dari Ketua Penyelenggara Pengjian Umum Bpk (Basuni) yang diwakilkan oleh Ust. Ahmad Zahid. Ada 2 hal pokok yang disampaikan dalam sambutanya Pertama : Permohonan maaf kepada warga masyarakat desa Mergasana pada umumnya dan kepada jama’ah Mushola  Nurul Huda khususnya bilamana dalam menyelenggarakan acara banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, Kedua: Ucapan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua warga Mergasana dan kepada dzuriyah almaghfurlah KH. Chambali yang telah membantu dari segi materi, harta benda, pikiran dan tenaga sehingga terwujudlah acara dipagi hari ini, mudah-mudahan semua amal baiknya diterima oleh Allah SWT dengan balasan mendapatkan pahala yang setimpal, pungkas ketua penyelenggara dalam sambutanya. 






Acara selanjutnya pembacaan sejarah singkat almghfurlah KH. Chambali oleh Kyai Abdul Khamid selaku cucu dari KH. Chambali sekaligus sebagai Katib Syuriah MWC NU Kecamatan Kertanegara. Usai memaparkan sejarah singkat beliau berpesan kepada dzuriyah (Keturunan) dari si mbah KH. Chambali untuk bisa meneladani dan menyontoh perilaku baik dari segala bidang yang sudah ditanamkan kepada warga masyarakat sehingga sampai membekas hasil perjuangan beliau sampai sekarang ini. 


Kita harus bangga memiliki sosok si mbah KH. Chambali yang benar-benar luar biasa dalam perjuangannya semasa hidup.





Usai pembacaan sejarah singkat diteruskan sambutan dari kepala desa Mergasana Bpk Arif Yoga Pratomo, S.Pd.


Dalam sambutanya beliau menyampaiakn terimakasih dan mengapresiasi kepada segenap panitia, jama’ah Mushola Nurul Huda yanag sudah secara rutin mengadakan kegiatan peringatan Isro’ Mi’roj dan sekaligus haul almaghfurlah KH. Chamabli.

 





Kades Arif  juga menyampaikan beberapa informasi penting kepada warga masyarakat tentang program pembangunan fisik yang di tahun 2023 ini difokuskan di Dusun 3 yaitu RT 10, 11 dan 12.  Selanjutnya tentang program PTSL/ sertifikat tanah masal juga tidak luput disampaikan kepada warga masyarakat untuk ikut daftar program sertikat tanah dengan biaya per bidang Rp. 300.000 yang cukup murah bisa terjangkau oleh masyarakat dibandingkan mengurus sendiri,  tentunya biaya yang dikeluarkan juga lebih banyak dan prosesnya pun cukup memakan waktu lama dibanding program sertifikat masal ini, pungkas kades dalam sambutannya.


Acara Inti dan do'a penutup memasuki acara pamungkas yaitu uraian hikmah peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Agung Muhammad SAW dan Haul Al maghfurlah KH. Chambali yang disamapaikan oleh penceramah Almukarom Kyai Ahksan Muroddi dari Ketawis, Bukateja, Purbalingga.

 






Banyak hikmah yang bisa kita petik dari uraian peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Agung Muhammad SAW yang disampaikan oleh Kyai Akhsan Muroddi diantaranya:

1. Jangan sekali-kali meninggalkan sholat yang 5 waktu/ menyepelekan Sholat

2. Pentingaya membina dzuriyah yang baik, dengan diawali dari orang tuanya dulu.

3. Jangan sekali-kali memakan makanan yang haram karena akan berakibat hatinya menjadi atos (Jawa) keras.

4. Berikanlah pendidikan yang baik kepada anak-anak kita, supaya kelak bisa medapatkan ilmu yang bermanfaat yang nantinya akan kembali lagi kepada kita

5. Sebagai manusia (Hamba) kita harus :

-  Patuh manut kepada Allah SWT

-  Beribadah kepada Allah SWT

-  Beramal harus ikhlas karena Allah SWT

 

 

Diakhir acara ditutup dengan do’a bersama, mudah-mudahan jama’ah yang hadir pada acara ini selalu diberi kesehatan, bisa menjalankan ibadah dengan istiqomah serta diberi rizki yang melimpah dan berkah yang kelak apabila meninggal dunia dalam keadaan khusnul Khotimah, Amiin 3x

 



























































"Terimakasih untuk semua, sampai bertemu di tahun-tahun berikutnya dalam momen berjuang Li I’lai Kalimatillah"


Rabu, 15 Februari 2023

 

Sumber gambar: www.google.com



Ucapan sesungguhnya merupakan cermin sifat seseorang. Apabila ada orang yang sering mengucapkan kata-kata baik, tentu akan dinilai bahwa sifat orang tersebut baik. Namun sebaliknya, apabila ada orang yang sering mengucapkan kata-kata buruk, tentu akan dinilai bahwa sifat orang tersebut buruk. Oleh karena itu, biasakanlah lisan kita untuk selalu mengucapkan kata-kata baik pada situasi apapun, termasuk pada situasi yang tidak diinginkan. Misalnya, pada saat tertimpa musibah.


Kalimat yang tepat untuk diucapkan saat tertimpa musibah adalah kalimat tarji’ atau istijra’. Kalimat tarji’ atau kalimat istijra’ merupakan wujud penyerahan diri manusia atas takdir Allah SWT.


Dengan mengucapkan kalimat tarji’ atau istijra’ dibarengi bersikap sabar dan ikhlas dalam menghadapi musibah maka Allah akan memberi pahala, mengampuni dosa-dosa orang tersebut, dan memberi ganti yang lebih baik.


Musibah maupun bencana adalah salah satu bentuk ujian dari Allah SWT, untuk hambaNya. Musibah dapat terjadi kapan pun, baik musibah yang bersifat ringan, berat, besar, kecil, diderita secara pribadi, kelompok, maupun yang bersifat menyeluruh.


Adapun sikap yang perlu kita lakukan dalam menghadapi musibah adalah sabar, ikhlas, dan ikhtiyar untuk mengubahnya.


Dengan begitu, meskipun tertimpa musibah seseorang akan bersikap tegar, teguh dalam pendirian, selalu hati-hati dan waspada.


Selain itu, dengan memiliki sikap tersebut seseorang akan memiliki keyakinan yang kuat bahwa musibah, bencana, maupun ujian adalah bagian dari takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT, Ia tidak akan menyalahkan takdir-Nya, melainkan akan meminta perlindungan kepada-Nya karena ia menyadari tidak ada tempat berlindung kecuali naungan-Nya. Tidak ada pertolongan kecuali dari-Nya.


Berikut waktu-waktu yang tepat untuk mengucapkan kalimat tarji’ sebagai berikut:


1. Ketika ada musibah

 

Jika kita mengalami musibah hendaknya juga bersikap tawakal kepada Allah SWT dalam menjalaninya. Contoh musibah diluar bencana alam, misalnya kebakaran, kerampokan, terjatuh dan lain sebagainya.

 

2. Ketika ada orang yang meninggal dunia

 

Setiap makhluk hidup sudah tentu akan mengalami kematian. Kematian seseorang adalah salah satu takdir yang sudah ditetapka-Nya. Untuk itu, dalam menerima takdir tersebut harus sabar dan ikhlas serta tidak lupa untuk menguckan kalimat tarji’ sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah atas takdir yang tidak mungkin diubah oleh manusia.

 

3. Ketika terjadi bencana alam

 

Bencana alam yang ditimpakan kepada manusia bisa sebagai bentuk ujian, peringatan, bahkan azab dari Allah SWT. Orang-orang yang beriman kepada Allah SWT saat terjadi bencana alam ia mengucapkan kalimat tarji’, selain sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah juga sebagai cara untuk intropeksi diri terhadap perbuatan-perbuatan yang mungkin menjadi sebab ditimpakan bencana alam.

 

4. Ketika terjadi kecelakaan

 

Apabila melihat orang lain ataupun diri kita yang mengalami kecelakaan, hendaknya mengucapkan kalimat tarji’ dan bersabar atas kecelakaan tersebut. Contoh kecelakaan seperti, tertabrak sepeda motor, mobil, truk, tersandung batu saat berjalan, terpeleset dilantai yang licin, jatuh dari pohon dan lain sebagainya.

 

5. Ketika kehilangan barang

 

Ketika kehilangan barang, seperti kemalingan, kerampokan dan lain sebagainya yang merugikan hendaknya yang keluar dari lisan kita adalah kalimat tayyibah tarji’ bukan kalimat yang justru akan menambah dosa bukan mendapatkan pahala dan rahmat-Nya.

 

Demikian, mudah-mudahan kita bisa belajar dan berupaya untuk membiasakan lisan kita selalu mengucapak kalimat tayyibah yang dianjurkan oleh syariat Islam dalm kehidupan sehari-hari